Tujuan ISD (Ilmu Sosial Dasar)
1. ISD (Ilmu Sosial Dasar)
membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar
memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri - ciri kepribadian yang
diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan
tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia - manusia lain yang
bersangkutan secara timbal balik.
2. Memahami dan menyadari banyak kenyataan - kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
3. Peka terhadap masalah - masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.
4.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat
selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya, mempelajarinya
serta kritis interdispliner.
5. Memahami jalan pikiran para ahli dari
bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka
dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
study kasus :
Mengembangkan Kawasan Industri di Daerah
PERMASALAHAN
urbanisasi selama ini menimbulkan berbagai polemik tanpa disertai
adanya langkah kongkret dari pemerintah dan pihak yang berkepentingan.
Padahal,
motif dari urbanisasi adalah motif ekonomi. Masyarakat yang berasal
dari daerah mengharapkan adanya peningkatan kualitas hidup dengan pindah
ke kota besar. Hal ini sangat wajar, sebab memang perputaran uang di
kota besar relatif lebih besar dibandingkan di daerah. Di samping itu,
daya tarik tersendiri yang ditawarkan oleh kota besar membuat tidak
sedikit warga daerah untuk mencoba peruntungan mereka di kota. Sehingga,
informasi tersebut menimbulkan asumsi pribadi warga daerah terkait
penghidupan yang lebih layak di kota-kota besar.
Namun, bertepuk
sebelah tangan. Artinya, mereka melihat situasi kota besar tidak seperti
apa yang telah mereka bayangkan sebelumnya. Justru yang dihadapi adalah
terlalu banyaknya penawaran tenaga kerja di kota besar tanpa disertai
dengan permintaan yang memadai bagi tenaga kerja itu sendiri.
Akibatnya,
terjadi surplus tenaga kerja yang berarti menumpuknya pengangguran di
kota besar. Kondisi ini bukannya meningkatkan kesejahteraan, tetapi
justru menyulitkan warga daerah yang bersangkutan. Belum lagi masalah
sosial yang harus diselesaikan oleh pemerintah kota tersebut. Kepadatan
penduduk, rumah kumuh, gepeng, hingga kasus kriminalitas yang terjadi di
kota-kota besar.
Melihat kondisi yang telah dijelaskan di atas, maka pemerintah perlu membangun kawasan industri baru di daerah.
Alangkah
baiknya jika pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah
untuk membangun dan mengembangkan kawasan-kawasan industri di
daerah-daerah yang memang belum berkembang. Ide ini merupakan formula
yang baik sebab industri menawarkan banyak tenaga kerja dan warga daerah
sekitar bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan karyawan di
daerah masing-masing.
Selama ini kita mengetahui kawasan-kawasan
industri hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Banyak di antara
kawasan itu sudah mencapai titik optimumnya. Kawasan-kawasan tersebut
misalnya di Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan kota-kota besar
lainnya. Karena itu, pemerintah harus mampu membangun kota-kota industri
baru di daerah lain.
Masih banyak sebenarnya alternatif daerah yang
potensial untuk dikembangkan. Masih ada potensi sumber daya yang
tersimpan di kota-kota lain untuk dijadikan kawasan industri seperti
yang ada di kota-kota besar. Selain mengatasi pengangguran, tentunya
kawasan industri daerah akan memberikan multiplier effect bagi
berlangsungnya kehidupan masyarakat setempat sehingga hadirnya industri
di daerah akan benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika
saja hal ini bisa terwujud, masalah urbanisasi akan dapat diminimalkan
sehingga kota-kota besar tidak akan menanggung lebih berat masalah
sosial dampak dari adanya urbanisasi tersebut.
Daerah-daerah di Indonesia pun akan merasakan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dengan dikembangkannya kawasan industri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar