Jumat, 24 Oktober 2014

Tulisan Mengenai Ilmu Sosial Dasar

1. ISD (Ilmu Sosial Dasar) membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri - ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia - manusia lain yang bersangkutan secara timbal balik.
2. Memahami dan menyadari banyak kenyataan - kenyataan sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
3. Peka terhadap masalah - masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.
4. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya, mempelajarinya serta kritis interdispliner.
5. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.


study kasus :
Mengembangkan Kawasan Industri di Daerah


PERMASALAHAN urbanisasi selama ini menimbulkan berbagai polemik tanpa disertai adanya langkah kongkret dari pemerintah dan pihak yang berkepentingan.
Padahal, motif dari urbanisasi adalah motif ekonomi. Masyarakat yang berasal dari daerah mengharapkan adanya peningkatan kualitas hidup dengan pindah ke kota besar. Hal ini sangat wajar, sebab memang perputaran uang di kota besar relatif lebih besar dibandingkan di daerah. Di samping itu, daya tarik tersendiri yang ditawarkan oleh kota besar membuat tidak sedikit warga daerah untuk mencoba peruntungan mereka di kota. Sehingga, informasi tersebut menimbulkan asumsi pribadi warga daerah terkait penghidupan yang lebih layak di kota-kota besar.
Namun, bertepuk sebelah tangan. Artinya, mereka melihat situasi kota besar tidak seperti apa yang telah mereka bayangkan sebelumnya. Justru yang dihadapi adalah terlalu banyaknya penawaran tenaga kerja di kota besar tanpa disertai dengan permintaan yang memadai bagi tenaga kerja itu sendiri.
Akibatnya, terjadi surplus tenaga kerja yang berarti menumpuknya pengangguran di kota besar. Kondisi ini bukannya meningkatkan kesejahteraan, tetapi justru menyulitkan warga daerah yang bersangkutan. Belum lagi masalah sosial yang harus diselesaikan oleh pemerintah kota tersebut. Kepadatan penduduk, rumah kumuh, gepeng, hingga kasus kriminalitas yang terjadi di kota-kota besar.
Melihat kondisi yang telah dijelaskan di atas, maka pemerintah perlu membangun kawasan industri baru di daerah.
Alangkah baiknya jika pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membangun dan mengembangkan kawasan-kawasan industri di daerah-daerah yang memang belum berkembang. Ide ini merupakan formula yang baik sebab industri menawarkan banyak tenaga kerja dan warga daerah sekitar bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan karyawan di daerah masing-masing.
Selama ini kita mengetahui kawasan-kawasan industri hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Banyak di antara kawasan itu sudah mencapai titik optimumnya. Kawasan-kawasan tersebut misalnya di Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan kota-kota besar lainnya. Karena itu, pemerintah harus mampu membangun kota-kota industri baru di daerah lain.
Masih banyak sebenarnya alternatif daerah yang potensial untuk dikembangkan. Masih ada potensi sumber daya yang tersimpan di kota-kota lain untuk dijadikan kawasan industri seperti yang ada di kota-kota besar. Selain mengatasi pengangguran, tentunya kawasan industri daerah akan memberikan multiplier effect bagi berlangsungnya kehidupan masyarakat setempat sehingga hadirnya industri di daerah akan benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika saja hal ini bisa terwujud, masalah urbanisasi akan dapat diminimalkan sehingga kota-kota besar tidak akan menanggung lebih berat masalah sosial dampak dari adanya urbanisasi tersebut.
Daerah-daerah di Indonesia pun akan merasakan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dengan dikembangkannya kawasan industri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar