PENGARUH
BANGUNAN KOMERSIAL TERHADAP LINGKUNGAN
Selama ini masyarakat relatif
bersikap biasa-biasa saja terhadap proyek-proyek yang telah berjalan, namun
untuk kegiatan ini sekitar 78,33% masyarakat menyetujui meskipun dengan
beberapa saran dan harapan; sehingga kualitas awal lingkungan ditinjau dari
sikap dan persepsi masyarakat adalah baik (4). Adanya pembebasan lahan yang
tanpa disertai nilai penggantian lahan secara jelas pada akhirnya akan
memunculkan berbagai pandangan seperti hilangnya matapencaharian atau bidang
usaha yang selama ini mereka tekuni di kegiatan pertanian, turunnya pendapatan
masyarakat dan sulitnya mendapat lahan pengganti di luar daerah karena keterbatasan
akses dan dana. Jumlah penduduk yang lahannya akan dibeli untuk proyek 1,38%,
namun mengingat bahwa lahan merupakan sandaran hidup sebagian besar penduduk,
dan dalam pengusahaannya melibatkan cukup banyak tenaga kerja, maka
diprakirakan akan terdapat sekitar 40% penduduk yang mengkhawatirkan munculnya
masalah dalam kegiatan pembebasan lahan atau besaran dampaknya termasuk dalam
kriteria negatif sedang (-2). Dengan demikian kualitas lingkungan yang semula
baik (4) karena hanya sekitar 21% penduduk mengkhawatirkan munculnya masalah
dalam pembebasan lahan akan turun menjadi buruk atau mempunyai skala
2.Berkaitan dengan uraian di atas menunjukkan bahwa bangunan ruko mempunyai
potensi dampak negatif terhadap:
Pemanfaatan lahan dan ruang
Keberadaan objek khusus
Pola mata pencarian
Hubungan antar penduduk
Hak dan kepemilikan masyarakat
Persepsi masyarakat yang negatif Di
sisi lain, dampak positif akan terasa pada meningkatnya pendapatan masyarakat,
dan biasanya masyarakat akan memiliki uang kontan, dari hasil pembebasan lahan
yang dapat digunakan untuk menaikkan skala usahanya.
1.
DAMPAK
PEMBANGUNAN RUMAH TOKO
A.DAMPAK TERKAIT LALU LINTAS
Mobilisasi alat dan bahan berpotensi
untuk mengganggu tingkat kenyamanan kawasan. Gangguan kenyamanan kawasan
khususnya diakibatkan oleh lalu lalangnya kendaraan pengangkut saat konstruksi
gedung berjalan. Ketika gedung beroperasi juga terjadi peningkatan arus lalu
lintas dari kendaraan karyawan, relasi, penghuni, atau pengunjung. Selain
merusak kondisi fisik jalan yang dilaluinya, frekuensi kendaraan yang tinggi
akan mengurangi tingkat kelancaran berlalu-lintas dan keselamatan
berlalu-lintas. Uraian di atas menunjukkan bahwa tahap konstruksi sampai
operasi gedung memiliki potensi dampak negatif terhadap:
• kenyamanan kawasan,
• kondisi fisik jalan,
• kelancaran berlalu
-lintas, dan
• keselamatan berlalu
-lintas.
B. DAMPAK TERKAIT PENGGUNAAN AIR
Penggunaan air merupakan prasarana
yang harus disediakan di dalam gedung. Dalam kegiatan bangunan ruko, penggunaan
air selama kegiatan pra konstruksi, selama konstruksi, bahkan sampai
operasional gedung akan cukup banyak. Sumber air yang digunakan bisa dari PDAM,
sumur dangkal, sumur dalam, sungai, danau, atau lainnya. Penggunaan air yang
cukup banyak dapat mengakibatkan dampak pada kuantitas air permukaan dan bawah
permukaan. Selain itu, kegiatan pembangunan dan perubahan topografi lokasi akan
mengakibatkan perubahan pada morfologi badan air, dan perubahan morfologi
akuifer.
Tiang pancang yang ditanam dapat
merusak akuifer atau batuan pengikat air di bawah tanah. Uraian di atas
menunjukkan bahwa kegiatan selama konstruksi gedung akan banyak membutuhkan
air. Jika air yang diambil berasal dari bawah permukaan atau air permukaan,
maka kegiatan tersebut dapat mengakibatkan potensi dampak negatif terhadap:
a.Kuantitas air permukaan
b.Kuantitas air bawah permukaan
c.Morfologi badan air
d.Morfologi akuifer c.
C.DAMPAK TERKAIT KUALITAS UDARA
Dalam kegiatan, dari pra kostruksi,
konstruksi, hingga operasional gedung akan banyak meng-operasikan kendaraan dan
peralatan mesin. Dalam proses tersebut akan dihasilkan limbah berupa asap dari
kendaraan, mesin, dan genset yang akan mempengaruhi kualitas udara. Komponen
lingkungan lainnya yang akan terkena dampak pada kegiatan tersebut adalah
kebisingan dan getaran. Dampak yang juga muncul dan sangat mengganggu kualitas
udara biasanya berkaitan dengan penggunaan penerangan yang berlebihan. Di
sekitar gedung yang menggunakan tata cahaya kurang baik akan terjadi kebocoran
cahaya sehingga berpengaruh pada kenyamanan sekitar. Penduduk yang bermukim di
sekitar gedung mungkin mengalami gangguan karena silau dengan cahaya berlebihan
yang dihasilkan dari lampu penerangan pada proses pembangunan gedung. Uraian di
atas menunjukkan bahwa pembangunan gedung ruko memiliki potensi dampak negatif
terhadap:
• kualitas udara, akibat asap dari
kendaraan, mesin, dan genset
• kebisingan, akibat suara mesin
dalam proses pembangunan
2.Dampak Air limbah Terhadap Lingkungan
(Greeners) – Pengolahan limbah yang sesuai dengan ketentuan masih menjadi
kendala di Indonesia. Beberapa waktu lalu bahkan terungkap sebuah pabrik
pemunahan limbah yang berlokasi di Serang, Banten yang tidak memenuhi standar
pengolahan limbah. Jika tidak ditangani dengan baik, limbah akan mencemari
lingkungan dan berpotensi membahayakan manusia yang terkena paparan limbah.“Limbah dapat menurunkan kualitas lingkungan baik air, tanah, maupun udara, dan limbah bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, makanan dan kontak langsung dengan kulit,” ungkap Mohamad Subuh selaku Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Jakarta, Rabu (13/5).
Subuh menjelaskan bahwa ada banyak cara limbah mencemari lingkungan yang akhirnya akan mempengaruhi kesehatan manusia. Ketika limbah berada di tanah, ujar Subuh, maka limbah akan mencemari sumber air, air tanah serta tanaman yang tumbuh disekitarnya untuk kemudian dimakan oleh manusia. Limbah juga dapat terminum dan bersentuhan langsung dengan kulit manusia atau termakan oleh binatang laut, misalnya ikan, yang akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Selebihnya, limbah juga bisa menguap ke udara dan terhirup oleh manusia.
“Perilaku masyarakat yang tidak sehat akan menambah resiko terhadap kesehatan masyarakat selain pencemaran lingkungan,” imbuhnya.
Selain itu, ada banyak penyakit yang bisa menyerang manusia ketika sudah tercemar oleh limbah. Biasanya manusia yang sudah terpapar limbah akan mengalami diare, hepatitis, MERS, flu burung serta SARS. Ada pun organ tubuh yang akan terpengaruh akibat pencemaran adalah paru-paru, jantung, darah, ginjal dan limfa.
“Salah satunya limbah Pb (logam timbel). Limbah ini akan mengakibatkan penurunan IQ, kerusakan sel-sel dan organ otak, anemia, gangguan pertumbuhan tulang, kram perut, kerusakan fungsi syaraf, lemah syaraf motoric, kesulitan belajar, proporsi tubuh relatif lebih kecil, ada dugaan autis, tremor, cacat mental dan cacat fisik,” jelasnya.
Subuh juga menambahkan bagi seseorang yang mengalami dampak dari pencemaran limbah ini sebaiknya menghindari kontak dengan sumber pencemaran, melakukan remediasi lahan yang tercemar agar tidak terus-menerus terpapar. Selain itu, diwajibkan untuk menjaga asupan gizi sehingga daya tahan tubuh tidak berkurang.
Meskipun sudah ada regulasi yang mengatur tentang pengolahan limbah, namun masih diperlukan pengawasan dari berbagai pihak dalam pelaksanaannya. Diperlukan pula pola hidup sehat untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh limbah.
http://www.scribd.com/doc/250181416/1-TUGAS-DAMPAK-AMDAL-3-docx#scribd