Kamis, 19 November 2015

DAMPAK KABUT ASAP TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA




DAMPAK KABUT ASAP TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

                                                                            BAB I
 PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
     Setiap musim kemarau masyarakat  selalu mendapat gangguan dari asap. terutama  di Kalimantan barat akan diliputi asap kabut pekat . Jarak pandang terganggu, aktivitas sosial dan ekonomi juga terganggu. Di laut lepas maupun di sejumlah sungai yang padat transportasi air menjadi sangat rawan kecelakaan. Sejumlah bandara sesekali tutup karena jarak pandang tak mencukupi untuk keselamatan penerbangan.
    Masalah ini selalu berulang, tetapi tidak ada penyelesaian yang permanen. Padahal penyebabnya salah satunya  yakni Kebakaran hutan. Hal itu dilakukan oleh pemilik hak pengusahaan hutan (HPH) maupun oleh petani tradisional. Motifnya adalah untuk membuka lahan perkebunan baru maupun untuk lahan pertanian baru. Membuka lahan baru dengan membakar adalah cara yang paling hemat dan cepat.


     Masyarakat seakan sudah terbiasa  terhadap semua persoalan. Sebagian masyarakat tidak cukup punya kepedulian terhadap dampak kerusakan alam, hilangnya habitat flora dan flauna, maupun punahnya sejumlah spesies tumbuhan maupun binatang. Secara ekonomi juga sangat merugikan karena terganggunya aktivitas sosial dan ekonomi maupun akibat kerusakan alamnya. Kesehatan warga yang terganggu tak pernah masuk dalam hitungan. Musibah asap ini terus berulang setiap musim kemarau. Hingga saat ini seperti tidak ada jalan keluar yang bisa mengatasi musibah rutin tersebut. Tiap tahun terjadi banjir titik api kebakaran hutan. Di Kalimantan Barat sendiri Laporan menebalnya kabut asap datang dari Singkawang, Sambas, Ketapang, Kabupaten Pontianak , dan kabupaten Kubu Raya.
    Dampak yang ditimbulkan dari kabut asap ini sangat besar dan meliputi berbagai aspek kehidupan. Untuk itu perlu dilakukan penanganan yang lebih optimal agar bencana ini tidak terulang dikemudian hari. Oleh karena itu penulis akan mencoba untuk membahas beberapa aspek dari kabut asap yang terjadi selama ini. Agar kita semua dapat memahami atau setidaknya mengetahui apa dan bagaimana sebaiknya kita dalam menghadapai bahaya kabut asap.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja penyebab kabut asap di Kalimantan barat?
2.      Bagaimana proses terjadinya kabut asap ?
3.      Apa saja dampak dari musibah kabut asap?
4.      Bagaimana upaya penanggulangan kabut asap?
C.     TUJUAN DAN MANFAAT
1.      Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar mahasiswa memiliki pemahaman yang baik mengenai aspek-aspek dari kabut asap yang terjadi di Kalimantan Barat
2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
a.       Agar mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana musibah kabut asap yang terjadi di Indonesia terutama di Kalimantan barat
b.      Agar mahasiswa mengetahui penyebab dan proses terjadinya kabut asap
c.       Agar mahasiswa dapat mengetahui dampak dari bencana kabut asap
d.      Agar mahasiswa dapat mengetahui upaya penanggulangan kabut asap
3.      Manfaat
Karya tulis ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan   pemahaman yang baik mengenai aspek-aspek dari kabut asap yang terjadi di Indonesia maupun di Kalimantan Barat khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pencemaran Udara
Arsyad ( dalam Egy, dkk, 2010: 20) menyatakan bahwa :
Manusia dalam beraktivitas menghasilkan emisi pencemar yang dilepas ke udara. Semakin meningkat jumlah aktivitas yang dilakukan serta waktu yang dipakai untuk melakukan aktivitas tersebut, maka jumlah emisi pencemar yang dikeluarkan ke udara pun semakin meningkat. Udara sebagai kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya sangat berbahaya jika sudah tercemar oleh berbagai zat berbahaya. Akibat yang ditimbulkan bermacam-macam mulai dari gangguan pernapasan sampai kanker jika menghirup zat-zat tertentu dalam jangka waktu lama.

1.      Sumber Bergerak , Kegiatan transportasi baik di darat, air maupun udara.
2.      Sumber Tidak Bergerak
a. Industri , Jenis zat pencemar utama yang dihasilkan oleh industri adalah PM10 dan Sox.
b. Pembangkitan tenaga listrik, menghasilkan polusi paling besar
c.  Kebakaran hutan , Jenis pencemar yang dominan yang dihasilkan yaitu CO.
d.  Pembakaran sampah , Jenis pencemar yang dihasilkan ketika sampah dibakar, zat pencemar yang dikeluarkan adalah partikel debu halus (PM10). Pembakaran sampah plastic menghasilkan dioksin.
Sumber dalam ruangan  : Kegiatan rumah tangga dan Asap Rokok. Sumber pencemaran alami yaitu: Meletusnya gunung berapi dan Proses pembusukan mahluk hidup .
B.     Kabut Asap dan Kebakaran Hutan
       Kabut asap yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor antara lain kebakaran hutan, polusi kendaraan bermotor, pabrik, letusan gunung berapi, pembakaran sampah rumah tangga, yang paling dominan adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan dan lahan yang terdeteksi oleh satelit dinamai Hot Spot (titik panas). Menurut data Dinas Kuhutanan Kalimantan Barat terdapat sebanyak 929. Jumlah itu tersebar di 11 kabupaten/kota. Sintang 6 titik, Sekadau 1 titik, Sanggau 69 titik, Sambas 209 titik, Kabupaten Pontianak 210 titik, Melawi 19 titik, Landak 46 titik, Ketapang 215 titik, Kapuas Hulu 63 titik, Singkawang 1 titik, dan Bengkayang 26. 
C.    Penyebab Kebakaran Hutan
Ada banyak alasan yang dikemukakan. Ani (2003:33) mengungkapkan bahwa , “Ada budaya instan di tengah masyarakat yang serba mau cepat, budaya instan itu menginginkan pembersihan ladang yang serba cepat.”
D.    Dampak Kabut Asap
1.      Kesehatan
Asap akibat kebakaran hutan telah meningkatkan kasus ISPA, jumlah kasus ISPA di Pontianak meningkat dari 1.286 kasus menjadi 1.928.
2.      Ekonomi
Kabut asap juga dapat mengganggu sektor ekonomi. Jarak pandang yang terbatas menganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran.
3.      Hubungan Internasional
Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan juga melanda negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Negara-negara tersebut melayangkan protes ke negara kita atas kabut asap yang mereka terima. Jika dibiarkan maka hubungan baik itu bisa terganggu.
4.      Pertanian
Asap tebal mulai mengancam sektor pertanian. Tebalnya kabut asap dikhawatirkan dapat mengganggu produktivitas tanaman padi dan jagung.



5.      Sosial Budaya
Aktivitas sehari sehari yang terganggu akibat kabut asap bisa menyebabkan hubungan sosial menjadi terganggu. Aktivitas anak yang bermain terganggu. Sekolah juga banyak yang diliburkan karena khawatir siswa mereka terkena dampak asap berupa ISPA dan sakit mata.
E.     Penanggulangan Kabut Asap
      Beberapa langakah penanggulangan kabut asap yang dapat dilakukan antara lain :
1.      Komitmen dari pemerintah
Masalah kabut asap tak terlepas dari kebakaran hutan yang terjadi merupakan dampak dari izin HPH yang diberikan kepada pengusaha. Aryani (2013:6) mengatakan bahwa. “Pemerintah diharapkan dapat lebih selektif dalam memberikan izin HPH kepada pengusaha. Pengusaha yang diberikan izin diwajibkan untuk tidak membuka lahan dengan membakar hutan.Jika ada komitmen kuat maka kabut asap akan segara teratasi.
2.      Kesadaran masyarakat
Masyarakat hendaknya memiliki kesadaran yang kuat untuk tidak membuka lahan pertanian dengan membakar hutan. “Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ini perlu dilakukan penyuluhan tentang bahaya kebakaran hutan kepada masyarakat. Masyarakat yang membakar hutan hendaknya diingatkan untuk menjaga lahan yang dibakarnya. (Dendy Sugono, 2004:23) Masyarakat juga diharapkan melaporkan jika terjadi kebakaran hutan.
3.      Pengawasan Bersama
Pengawasan bersama perlu dilakukan antara pemerintah dengan masyarakat. Perlu bentuk sistem kewaspadaan kebakaran hutan yang selalau siap mengawasi setiap hutan yang terbakar. Pemerintah dapat mengoptimalkan peran polisi kehutanan dalam mengawasi hutan.




Kesimpulan
Bencana kebakaran kabut asap yang terjadi sungguh meresahkan kita semua. Bencana kabut asap disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kebakaran hutan, asap kendaraan bermotor, polusi pabrik, asap rokok dan lain sebagainya. Dampak yang ditimbulkan dari kabut asap ini sangat luas mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hubungan internasional dan lain sebagainya. Kandungan yang terdapat pada kabut asap yang berasal dari pembakaran huta sangat berbahaya bagi kesehatan. Karena besarnya dampak yang ditimbulkan tersebut maka perlu langkah yang serius dalam penanganan masalah kabut asap ini. Penanganan bencana kabut asap ini perlu komitmen yang kuat dari semua pihak. Penanganan meliputi aspek kebijakan, kesadaran masyarakat, sistem pengawasan dan dana yang memadai. Sehingga diharapkan dikedian hari bencana ini tidak terulang.

Sabtu, 10 Oktober 2015

AMDAL (PENGARUH BANGUNAN KOMERSIAL TERHADAP LINGKUNGAN



PENGARUH BANGUNAN KOMERSIAL TERHADAP LINGKUNGAN


Selama ini masyarakat relatif bersikap biasa-biasa saja terhadap proyek-proyek yang telah berjalan, namun untuk kegiatan ini sekitar 78,33% masyarakat menyetujui meskipun dengan beberapa saran dan harapan; sehingga kualitas awal lingkungan ditinjau dari sikap dan persepsi masyarakat adalah baik (4). Adanya pembebasan lahan yang tanpa disertai nilai penggantian lahan secara jelas pada akhirnya akan memunculkan berbagai pandangan seperti hilangnya matapencaharian atau bidang usaha yang selama ini mereka tekuni di kegiatan pertanian, turunnya pendapatan masyarakat dan sulitnya mendapat lahan pengganti di luar daerah karena keterbatasan akses dan dana. Jumlah penduduk yang lahannya akan dibeli untuk proyek 1,38%, namun mengingat bahwa lahan merupakan sandaran hidup sebagian besar penduduk, dan dalam pengusahaannya melibatkan cukup banyak tenaga kerja, maka diprakirakan akan terdapat sekitar 40% penduduk yang mengkhawatirkan munculnya masalah dalam kegiatan pembebasan lahan atau besaran dampaknya termasuk dalam kriteria negatif sedang (-2). Dengan demikian kualitas lingkungan yang semula baik (4) karena hanya sekitar 21% penduduk mengkhawatirkan munculnya masalah dalam pembebasan lahan akan turun menjadi buruk atau mempunyai skala 2.Berkaitan dengan uraian di atas menunjukkan bahwa bangunan ruko mempunyai potensi dampak negatif terhadap:
Pemanfaatan lahan dan ruang
Keberadaan objek khusus
Pola mata pencarian
Hubungan antar penduduk
Hak dan kepemilikan masyarakat
Persepsi masyarakat yang negatif Di sisi lain, dampak positif akan terasa pada meningkatnya pendapatan masyarakat, dan biasanya masyarakat akan memiliki uang kontan, dari hasil pembebasan lahan yang dapat digunakan untuk menaikkan skala usahanya.
1.      DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH TOKO

A.DAMPAK TERKAIT LALU LINTAS
Mobilisasi alat dan bahan berpotensi untuk mengganggu tingkat kenyamanan kawasan. Gangguan kenyamanan kawasan khususnya diakibatkan oleh lalu lalangnya kendaraan pengangkut saat konstruksi gedung berjalan. Ketika gedung beroperasi juga terjadi peningkatan arus lalu lintas dari kendaraan karyawan, relasi, penghuni, atau pengunjung. Selain merusak kondisi fisik jalan yang dilaluinya, frekuensi kendaraan yang tinggi akan mengurangi tingkat kelancaran berlalu-lintas dan keselamatan berlalu-lintas. Uraian di atas menunjukkan bahwa tahap konstruksi sampai operasi gedung memiliki potensi dampak negatif terhadap:
• kenyamanan kawasan,
• kondisi fisik jalan,
• kelancaran berlalu
-lintas, dan
• keselamatan berlalu
-lintas.


B. DAMPAK TERKAIT PENGGUNAAN AIR  

Penggunaan air merupakan prasarana yang harus disediakan di dalam gedung. Dalam kegiatan bangunan ruko, penggunaan air selama kegiatan pra konstruksi, selama konstruksi, bahkan sampai operasional gedung akan cukup banyak. Sumber air yang digunakan bisa dari PDAM, sumur dangkal, sumur dalam, sungai, danau, atau lainnya. Penggunaan air yang cukup banyak dapat mengakibatkan dampak pada kuantitas air permukaan dan bawah permukaan. Selain itu, kegiatan pembangunan dan perubahan topografi lokasi akan mengakibatkan perubahan pada morfologi badan air, dan perubahan morfologi akuifer.
Tiang pancang yang ditanam dapat merusak akuifer atau batuan pengikat air di bawah tanah. Uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan selama konstruksi gedung akan banyak membutuhkan air. Jika air yang diambil berasal dari bawah permukaan atau air permukaan, maka kegiatan tersebut dapat mengakibatkan potensi dampak negatif terhadap:  
a.Kuantitas air permukaan
b.Kuantitas air bawah permukaan
c.Morfologi badan air
d.Morfologi akuifer c.

C.DAMPAK TERKAIT KUALITAS UDARA
Dalam kegiatan, dari pra kostruksi, konstruksi, hingga operasional gedung akan banyak meng-operasikan kendaraan dan peralatan mesin. Dalam proses tersebut akan dihasilkan limbah berupa asap dari kendaraan, mesin, dan genset yang akan mempengaruhi kualitas udara. Komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak pada kegiatan tersebut adalah kebisingan dan getaran. Dampak yang juga muncul dan sangat mengganggu kualitas udara biasanya berkaitan dengan penggunaan penerangan yang berlebihan. Di sekitar gedung yang menggunakan tata cahaya kurang baik akan terjadi kebocoran cahaya sehingga berpengaruh pada kenyamanan sekitar. Penduduk yang bermukim di sekitar gedung mungkin mengalami gangguan karena silau dengan cahaya berlebihan yang dihasilkan dari lampu penerangan pada proses pembangunan gedung. Uraian di atas menunjukkan bahwa pembangunan gedung ruko memiliki potensi dampak negatif terhadap:
• kualitas udara, akibat asap dari kendaraan, mesin, dan genset
• kebisingan, akibat suara mesin dalam proses pembangunan


2.Dampak Air limbah Terhadap  Lingkungan
(Greeners) – Pengolahan limbah yang sesuai dengan ketentuan masih menjadi kendala di Indonesia. Beberapa waktu lalu bahkan terungkap sebuah pabrik pemunahan limbah yang berlokasi di Serang, Banten yang tidak memenuhi standar pengolahan limbah. Jika tidak ditangani dengan baik, limbah akan mencemari lingkungan dan berpotensi membahayakan manusia yang terkena paparan limbah.
“Limbah dapat menurunkan kualitas lingkungan baik air, tanah, maupun udara, dan limbah bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, makanan dan kontak langsung dengan kulit,” ungkap Mohamad Subuh selaku Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Jakarta, Rabu (13/5).
Subuh menjelaskan bahwa ada banyak cara limbah mencemari lingkungan yang akhirnya akan mempengaruhi kesehatan manusia. Ketika limbah berada di tanah, ujar Subuh, maka limbah akan mencemari sumber air, air tanah serta tanaman yang tumbuh disekitarnya untuk kemudian dimakan oleh manusia. Limbah juga dapat terminum dan bersentuhan langsung dengan kulit manusia atau termakan oleh binatang laut, misalnya ikan, yang akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Selebihnya, limbah juga bisa menguap ke udara dan terhirup oleh manusia.
“Perilaku masyarakat yang tidak sehat akan menambah resiko terhadap kesehatan masyarakat selain pencemaran lingkungan,” imbuhnya.
Selain itu, ada banyak penyakit yang bisa menyerang manusia ketika sudah tercemar oleh limbah. Biasanya manusia yang sudah terpapar limbah akan mengalami diare, hepatitis, MERS, flu burung serta SARS. Ada pun organ tubuh yang akan terpengaruh akibat pencemaran adalah paru-paru, jantung, darah, ginjal dan limfa.
“Salah satunya limbah Pb (logam timbel). Limbah ini akan mengakibatkan penurunan IQ, kerusakan sel-sel dan organ otak, anemia, gangguan pertumbuhan tulang, kram perut, kerusakan fungsi syaraf, lemah syaraf motoric, kesulitan belajar, proporsi tubuh relatif lebih kecil, ada dugaan autis, tremor, cacat mental dan cacat fisik,” jelasnya.
Subuh juga menambahkan bagi seseorang yang mengalami dampak dari pencemaran limbah ini sebaiknya menghindari kontak dengan sumber pencemaran, melakukan remediasi lahan yang tercemar agar tidak terus-menerus terpapar. Selain itu, diwajibkan untuk menjaga asupan gizi sehingga daya tahan tubuh tidak berkurang.
Meskipun sudah ada regulasi yang mengatur tentang pengolahan limbah, namun masih diperlukan pengawasan dari berbagai pihak dalam pelaksanaannya. Diperlukan pula pola hidup sehat untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh limbah.
http://www.scribd.com/doc/250181416/1-TUGAS-DAMPAK-AMDAL-3-docx#scribd